Alfiyah 1


()  فَارْفَعْ بِضَمِّ وَانْصِبَنْ فَتْحَا وَجُرْ #  كَسْرٌ كَذِ كْرُاللهِ عَبْدَهُ يَسُرْ

 ()  وَجْزِمْ بِتَسْكِيْنِ وَغَيْرُ مَاذُكِرْ #  يَنُوْبُ نَحْوُ جَا أَخُو نَمِرْ

(25) rofa’kanlah dengan harokat dlommah, dan nasobkanlah dengan harokat fathah, serta jerkanlah dengan harokat kasroh seperti dalam lafadz ذِكْرُاللهِ عَبْدَهُ يَسُرْ) )

 (26) jazmkanlah dengan sukun, dan selain yang telah disebutkan ada penggantinya seperti lafadl جَا أَخُو نَمِر

Ma’na tafsiri :

1.      Ustadz Luqman berpendapat bahwa di dalam bait ini menjelaskan tentang hubungan hidup berumah tangga.

Didalam hubungan sebuah pernikahan/berumah tangga haruslah memperhatikan poin-poin di bawah ini:

1.      (فَارْفَعْ) junjunglah sebuah kekompakan (بِضَمِّ) diantara suami istri

2.      (وَانْصِبَنْ فَتْحَا) dan tegakkan keterbukaan diantara suami istri

3.      (وَجُرْ) tarik dan buanglah sebuah permasalahan yang menjadikan perpecahan (كَسْرٌ) didalam berumah tangga

4.      (كَذِ كْرُاللهِ) dan hendaklah selalu berdoa kepada Allah SWT

5.      (وَجْزِمْ) dan mantapkan, yaitu dengan berpendirian teguh (بِتَسْكِيْنِ) serta istiqomah

2.       ma’na tafsiran yang lain

1.      ( فَارْفَعْ) angkatlah agama islam dengan sebuah persatuan (بِضَمِّ)

2.      (وَانْصِبَنْ فَتْحَا) bersungguh-sungguhlah dalam menjaga hafalan

3.      (وَجُرْ كَسْرٌ) dan perkara yang ditakuti adalah sebuah perpecahan

Rahasia pembagian I’rob:

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa i’rob terbagi menjadi empat macam, yaitu rafa’, nashab,khafad, dan jazm.

Tapi tahukah kamu bahwa Perubahan yang terjadi pada i’rob itu juga sama seperti perubahan yang terjadi pada seseorang. yaitu ada empat macam;

1.     Rafa’, yaitu tingginya derajat, kemuliaan dan kedudukan disisi Allah Ta’ala.

Yang mendorong rafa’ adalah mengenal Allah; melaksanakan ketaatan kepadaNYA serta bergaul dengan orang-orang mulia yaitu para waliyulloh rodhiyallohu ‘anhum

2.     Kebalikan dari rafa’ adalah khafadh, yaitu kerendahan dan kehinaan.

Yang mendorong khafadh adalah kebodohan; terus menerus mengikuti gejolak hawa nafsu.

3.     Nashab, yaitu  ketegaran diri dalam mengikuti arus perjalanan takdir . inilah maqam ridlo dan pasrah. Ini merupakan maqam para ‘arif yang mencapai wushul.

4.     Jazm, yaitu kemantapan dan keteguhan hati  untuk meniti perjalanan, memerangi hawa nafsu, dan menanggung penderitaan dalam perjuangan menuju wushul, hingga mencapai kesempurn-aan musyahadah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syirkah

Asilahh

I'rob 3